November 11, 2008

tentang dia...

Sebelum gw mulai postingan kali ini, gw tekanin dulu bahwa gw ga ada maksud SARA or sejenisnya di dalam postingan kali ini. Semua ini murni hanya isi hati gw. tanpa ada maksud menyinggung atau menghina pihak manapun...

Resmi dari bulan November 2007, gw udah jadi Katolik. Ditandai tentunya dengan pembabtisan di Gereja Maria Assumpta, Klaten. Tapi sampe sekarang, dalam hal pergi ke Gereja, gw ga membatasi harus ke Gereja Katolik. Sejak gw di Jakarta, gw malah sering ke GBI Tiberias. Menurut gw itu bukan suatu hal yang aneh ya... mengutip kata-kata salah satu teman gw, "Bukan agama yang menyelamatkan, tapi iman kita"... kalo boleh ditambahkan disini, seringkali malah manusia yang buat batasan-batasan.. padahal kalo kita mati dan menghadap Yesus, ga bakal lah ditanyain kamu Katolik or Kristen.. ya kan? *kayak gw udah pernah ketemu Yesus aja :p

Anyway, yang mau gw ceritain di postingan kali ini adalah salah satu Pendeta di GBI Tiberias, yang menurut gw beda dari yang laen. Namanya Pdt. Theodorus Tabaraka. Gw suka banget ama Pendeta ini.. karena dia ga seperti Pendeta lain, yang hanya ngomong berkat2 yang indah2 aja.. Dia berani "nampar" jemaat dengan kata2 pedas... yang unik dari dia adalah dia tidak pernah sekolah Teologi. Tidak pernah. Dia bilang, dia ga percaya ama manusia. Dia diajari sama Roh Kudus sendiri. Sehari 18 jam, dari jam 6 pagi ampe jam 12 malam. Hari Minggu libur. Gaya khotbahnya, meledak2... lugas, banyak contoh, dan jelas banget. Pokoknya dia nggak suka pake perumpamaan2... dia gak suka pake bahasa yang indah-indah.. dia to the point... pokoknya langsung menusuk ke hati kita deh...

Pdt. Theodorus bilang yah... kalo kita mau menerima berkat dari Yesus, kita harus bersihin dulu hati kita. Bagaikan air yang mau dituangkan, gelasnya harus bersih dulu. Kalo ga bersih, ga bakal Yesus mau tuangin. Intinya, taatlah. Mengenal Yesus bukan berarti kita langsung masuk Surga, tetap ketaatan kepada Yesus yang dinilai. Kalo kita Kristen, tapi kita jahat, munafik, ya sama aja. Tuhan ga kenal kita. Kita harus taat. 100% taat. Gimana cara membersihkan "gelas" kita? ada 3 cara : baca Alkitab dan berdoa, tolong orang (berbuat baik pada sesama), dan ajak jiwa sebanyak-banyaknya untuk mengikut Yesus Kristus.

Well, gw setuju ama cara pertama dan kedua, sementara untuk cara ketiga, gw sampe sekarang masih antara setuju dan tidak setuju. For me, agama adalah suatu yang privacy, dan kita ga bisa paksain orang untuk ikutin apa yang kita imani. Bahkan orang Katolik ama Kristen aja kadang bisa berdebat untuk sesuatu yang menurut gw ga perlu. Terus Pdt. Theodorus kasih contoh, gimana cara yang salah dalam menolong orang. Yaitu dengan menjadi renternir. Tau donk renternir? yang pura2 menolong orang padahal malah menjerumuskan orang. Terus orang-orang yang abis nolong, mulutnya cerita kemana-mana, itu juga renternir. Intinya yah, kalo kita mau nolong orang tuh harus yang ikhlas, yang setulus hati. Ga usah cerita2, ga usah mengharapkan balasan or imbalan.

Dalam setiap khotbahnya, Pendeta ini juga senantiasa mengecam tradisi ceng beng, menyembah leluhur, patung, dan sebagainya. Untuk yang ini, sampe sekarang gw masih belum setuju. Sebagai keturunan Tionghua, menurut gw ceng beng adalah suatu tradisi. Dan saat melakukan ceng beng, bukan berarti gw menyembah leluhur loh. Gw cuma melakukan suatu tradisi, mengenang kakek yang udah meninggalkan kita duluan. Menghormatilah gitu. Itu bukan kesalahan menurut gw. Yang penting kan kita nggak menyembah leluhur. sekedar menghormati boleh donk. trus soal pegang hio juga tuh, wah kalo aku sih sampe kapan juga tetep akan selalu pegang hio. Aku yakin Allah Maha Tahu. Tuhan tahu kok, gw bukan menyembah, cuma bertradisi dan menghormati. Terus dalam iman Katolik juga kan ada patung Yesus, Bunda Maria, Salib, dll. Penuh simbol. Itu juga bukan suatu kesalahan menurut gw. Gw kan bukan menyembah simbolnya, melainkan apa yang disimbolkannya.

Memang semua kembali ke pribadi masing-masing sih. Ga ada yang tau mana yang benar dan mana yang salah. Buat gw, as long as kita dekat dan taat kepada Tuhan, kita baik ama sesama, that's all. Ga usah sibuk ngurusin tingkah orang lain. Mulailah berkaca pada diri sendiri. Intinya, kalo diri sendiri belum bener, jangan men-judge orang lain untuk jadi bener. Bersihin dulu hati kita! Bersihin dulu hidup kita! Mulailah hidup yang baru dalam Yesus. Amin.

5 comments:

wisdomgod said...

sebagai info, dia pernah disomasi oleh kelompok agama lain krn iklan SARA

Alvina Yu said...

iya gw tau kok... yah gw cuma kagum aja ama cara dia berkhotbah, yang to the point and ga hanya mengetengahkan yang manis-manis aja...

Anonymous said...

setuju!!!!

Aku juga ga setuju dengan org2 yg 'mengajak jiwa' dengan memberi janji2 manis.

'Kalo ikut Tuhan, kamu bakal sembuh dari sakit'
'Kalo ikut Tuhan, kamu bakal diberkati lebih'
Dan lain sebagainya.

Bukan berarti itu ga mungkin, tapi itu ga bener menurutku. Mengikut Tuhan berarti merelakan diri untuk memikul salib.

Kalo menurutku, mengajak jiwa seharusnya dilakukan dengan cara menunjukkan karakter Kristus dalam setiap kehidupan kita. Jauh lebih susah dari sekedar mengajak kurasa. Bunda Teresa adalah contoh nyata.

Henry Mandiri said...

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Lukas 24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem

Perintah Tuhan Yesus yang terakhir itu beritakanlah firman.

Anonymous said...

Wah sm aq jg suka bngt ma pendeta yg satu ini...kata2nya menohok ke hati bngt bikin kepala tertunduk n nyadar bnyk bngt kesalahanku :D...
Kl pa Theo jarang buanget ngebahas ttng berkat krn kata dia qta yg mau taat sm Bapa ga sah pusing soal berkat krn dgn jd anak Yesus yg taat SUDAH PASTI di berkati :D
Setuju Pak Theo!!!